HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]

HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Semoga blog ini mendatangkan manfaat untuk saudara. Annyeonghaseyo. Korea Selatan, tunggu aku menyapamu

Selasa, 21 Mei 2013

Tabiyat Agama Islam


Assalamualiakum wr. wb.
Materi LQ pada hari ini, Ahad, 19 Mei 2013 yaitu Tabiyat Agama Islam (Tabiah Dinil Islam). Masih dengam MR yang sama bertempat di Ihwah Rasul 32, Fatimah Az Azhra.
Islam adalah agama yang:
1.      Bersih dari syirik dan hanif (lurus dan ikhlas).
2.      Agama yang penuh nilai dan pedoman.
3.      Menjunjung tinggi akhlak dan hukum.
Pribadi yang diharapkan: pribadi yang baik dan bijaksana.
Q.S An-Nisaa’ (4): 56 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4.      Cinta kebersihan dan keindahan.
5.      Sangat memperhatikan ilmu dan amal.
Pribadi yang diharapkan: berilmu dan beramal. Jalankan ilmu dan amal secara beriringan, jangan tinggalkan salah satunya.
6.      Menyuruh kita untuk berdzikir dan berpikir.
Pribadi yang diharapkan: senang berpikir.
Q.S At-Taubah (9): 122 yang artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
7.      Dipenuhi amal dan harapan.
Pribadi yang diharapkan: beramal dan optimis.
Q.S At-Taubah (9): 105 yang artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
8.      Kekuatan dan tanggungjawab.
Pribadi yang diharapkan: kuat dan terpercaya.
9.      Kemuliaan dan kasih sayang.
Pribadi yang diharapkan: berprestasi dan santun.
10.  Meliputi negara dan ibadah.
Pribadi yang diharapkan: politikus dan ahli ibadah.
11.  Pedang dan kitab Al Quran.
Pribadi yang diharapkan: mujahid dan rabbani.
12.  Gerakan dan peroman.
Pribadi yang diharapkan: aktif bergerak dan berpedoman (minhaji).

Sekian. Mari menjadi pribadi muslim yang tangguh (Sasiyah Islamiyah).
Wassalamualaikum wr. wb.
Read more »

Materi TRICS 2013


Assalamualaikum wr. wb.
            Beberapa pekan yang lalu saya mengikuti training kerohanian yang diadakan oleh rohis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam [FMIPA] di kampus tempat saya belajar sekarang. Acara ini rutin diadakan satu periode kepengurusan sekali, acara ini disingkat dengan nama TRICS (Training Islamic for Collage Students). Acara ini diadakan dengan tujuan menambah pengetahuan keisaman mahasiswa muslim FMIPA di kampus saya. TRICS diadakan selama dua hari pada Sabtu, 4 Mei 2013 sampai Ahad 5 Mei 2013 di wilayah kampus FMIPA kampus dimana saya menuntut ilmu sekarang.
            TRICS memfasilitasi peserta dengan lima materi yang sesuai dengan kebutuhan. Materi pertama yang diterima peserta yaitu Tarbiyah Dzatiyah yang disampaikan oleh pak Ari Purbono; materi kedua yaitu Amal Jama’i yang disampaikan oleh pak Arif Muhibullah; materi ketiga yaitu Manajement Syuro oleh pak Wargo Pramono; materi selanjutnya Komunikasi Efektif disampaikan oleh pak Wargo Pramono; dan yang terakhir membahas tentang ke-LDK-an.
            Seperti pelatihan-pelatihan pada umumnya, peserta sebelum menerima materi melakukan pretest kemudian setelah menerima materi peserta kembali melaksanakan posttest. TRICS juga menyediakan lembar mutabaah bagi setiap pesertanya. Oh ya, ada juga jargon TRICS kali ini, yaitu The Glory of the Future [Kejayaan Masa Depan].
            Materi 1.
       I.            Tarbiyah Dzatiyah
Tarbiyah dzatiyah ini dampaknya lebih dahsyat daripada tarbiyah yang dilakukan secara formal di forum (tarbiyah rosmiyah). Dalam Q.S Maryam (19): 54 yang artinya: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.
Kira-kira apa manfaat yang dapat diambil dari Q.S Maryam (19): 54? Mari kita simak bersama. Islamil selama hidupnya hanya tiga kali saja bertemu dengan ayahnya. Singkat cerita pertemuannya yaitu:
1.      Ketika Ismail baru saja lahir. Kala itu ayahnya, Ibrahim, mencari rumah untuk istri keduanya, Hajar. Disinilah kali pertama Ismail berjumpa dengan Ibrahim.
2.      Dalam Q.S As-Safat. Dikatakan bahwa pada saat usia Ismail 6-7 tahun, Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih Ismail.
3.      Pertemuan ketiga terjadi manakala Ismail menikah. Ibrahim melakukan perjalanan ke Palestina dan kembali lagi ke Syams. Kala itu, Ibrahim mendatangi kediaman putranya dan yang keluar dari balik pintu dalam rumah itu adalah istri Ismail. Istrinya mengatakan bahwa Ismail sedang tidak ada di rumah. Istri Ismail ini sampai tidak mengenali bahwa lelaki yang sedang berkunjung ke rumah suaminya ini adalah ayah mertuanya, karena Ismail saja jarang bertemu ayahnya, apa lagi istri Ismail? Kala itu, istri Ismail mengatakan pada mertuanya kiranya seperti ini: “Ismail adalah seorang yang ahli ibadah tetapi ia sangat miskin”. Mengetahui bahwa istri anaknya mengatakan hal seperti itu manakala suaminya sedang tidak ada di rumah, Ibrahim hanya berpesan pada Istri Ismail agar menyampaikan pesan saja kepada Ismail. Pesan Ibrahim untuk Ismail yaitu agar Ismail mengganti palang rumah ini. Tapi kata istri Ismail, apa maksud anda mengganti palang rumah ini? Rumah ini tidak ada palangnya? Kata Ibrahim, sudah sampaikan saja pesan saya ini pada Ismail. Ibrhim kemudian pergi meninggalkan kediaman anaknya itu. Setelah beberapa waktu Ismail pulang ke rumah, kemudian istri Ismail menyampaikan pesan dari Ibrahim. Ismail paham apa yang dimaksudkan ayahnya, maksudnya untuk mengganti palang rumah ini yaitu mengganti istri yang lebih sholehah.
Apa maksud pemaparan kisah diatas. Coba nadaikan Ismail tidak megenal tarbiyah, mungkin Ismail, Ibrahim, dan keluarganya tidak kuasa menerima hadiah dari Allah.
Kisah selanjutnya yaitu kisahnya Musaib bin Umair. Musaib bin Umair adalah pemuda yang sangat kaya sebelum masuk Islam. Ketika baru membuka pintu rumahnya saja para wanita dan pemuda sudah dapat mengenali Musaib bin Umair karena wanginya aroma parfum Musaib bin Umair. Tapi, setelah masuk agama Islam, Musaib bin Umair manjadi pemuda yang sangat miskin, karena akses keuangan dari orang taunya dihentikan seketika ketika Musaib bin Umair memilih untuk masuk Islam. Setelah Musaib bin Umair miskin, kini tidak ada lagi pemuda dan para wanita yang memperbincangkan dan merasa iri padanya. Bayangkan ketika Musaib bin Umair tidak mengenal tarbiyah, betapa terpuruknya beliau. Setelah masuk Islam, Musaib bin Umair mangajak kepada orang-orang Madinah untuk bersamanya masuk Islam.
Dari sini dapat kita ketahui bahwa tarbiyah dzatiyah dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Betapa semangatnya tokoh-tokoh Islam kala itu, kini, bagaimana dengan kita? Apa kini saatnya kita malas untuk bertarbiyah kepada diri sendiri terlebih kepada orang lain? Kenapa kita malas bertarbiyah? Karena kita belum paham urgensi ilmu. Apa yang harus dilakukan agar kesemangatan tarbiyah muncul dan selalu menggelora? Ingatlah, betapa berharganya waktu. Walaupun hanya 0,00001 detik. Pelari, perenag, dll pasti sangat mengahrgai waktu, terlebih ketika hanya berselisih poin sedikit saja dengan lawannya karena waktu yang juga hanya terpaut sedikit saja. Mari, munculkan gairah tarbiyah.
Ingatlah kebutuhan diri, diantaranya:
1.      Ruh à rukhiyah àsholat, tilawah, dll.
2.      Fikri à sekolah, mencari ilmu, dll.
3.      Jasad à tidur, makan, minum, tidur, dll.
Dari ketiga kebutuhan ini, mana alokasi yang banyak kita gunakan untuk hal diatas?

Materi 2.
    II.            Amal Jamai
Q.S Ali Imran ....
            Allah suka amalan-amalan yang dilakukan secara berjamaah. Misalnya saja sholat berjamaah yang pahalanya menjadi 27 kali lipat. Begitupun dalam berorganisasi, hendaknya melakukan kinerja-kinerja dalam organisasi secara bersama-sama sesuai dengan porsinya. Tidak mungkin kan semua orang menjadi masul, atau ketua panitia, pasti ada yang menjadi staff ahli, sie pubdekdok, sie humas, dll. Niatkan semua karena Allah, agar kebaikan-kebaikan yang akan didapatkan.

            Materi 3.
 III.            Manajemen Syuro’
Bagaimana caranya membuat syuro’ menjadi efektif dan menyenangkan. Mungkin ketika syuro tidak hanya selalu di tempat yang sama, ciptakan suasana yang berbeda.

Materi 4.
 IV.            Komunikasi Efektif
Salah satu cara agar komunikasi efektif yaitu dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan lugas. Sampaikan hal-hal yang penting dan pada waktu yang tepat. Jangan hanya karena alasan organisasi sampai melakukan komunikasi dengan ikhwan akhwat saat sudah larut malam.

Materi 5.
    V.            Ke-LDK-an
LDK adalah Lembaga Dakwah Kampus. LDK di tingkat FMIPA tempat saya belajar sekarang bernama FMI kepanjangan dari Forum Mahasiswa Islam. Selanjutnya LDK di FMIPA tingkat jurusan yaitu SKI (Sie Kerohanian Islam) untuk jurusan Kimia, FKIF (Forum Komunikasi Islam Fisika) untuk jurusan Fisika, Sigma (Student Islamic Mathematics) untuk jurusan Matematika, Familia untuk Biologi, Skripsi untuk prodi Pendidikan IPA.
LDK diadakan agar mahasiswa muslim di jurusan FMIPA kampus tempat saya belajar sekarang tetap mendapat asupan ke-Islam-an yang tidak mereka dapatkan ketika kuliah.

Ya, kiranya cukup sekian yang dapat saya sampaikan terkait meteri-meteri yang saya dapatkan selama mengikuti TRICS.
Menuju MIPA UBER, Unggul dan Bermakna. Allahuakbar....!!!!
Wassalamualaikum wr. wb.
Read more »

Kamis, 16 Mei 2013

Pesona yang Pertama

Assalamualaikum wr.wb.

Suatu hal yang baru pertama kali dilakukan selama hidup memang suatu hal yang akan selalu diingat dan berkesan. Rasanya beda saja, spesial. Lain halnya ketika kegiatan yang harusnya luar biasa sensasinya tapidilakukan hampir setiap hari, ya ngga jadi istimewa deh. Apa ya contohnya? Misalnya nih, pacaran. Ya ngga sih?

Tapi bahasan kali ini bukan terkait tentang pacaran. Ini terkait pengalaman mengajar pertamaku yang bukan mengajar untuk keponakan saya, saudara saya, teman saya, tetangga saya, tapi ini pengalaman pertama mengajar saya sebagai guru les privat. Subanallah. Sebelum berangkat ngelesin itu ya, belajar terus, dag dig dug dag dig dug, huh, tidak beraturan sekali detaknya, perut rasanya aneh, mual, dan ngga nyaman banget. Sembari berpikir-pikir bagaimana nanti ketika sudah berhadapan dengan adiknya, bagaimna kalau seperti ini, seperti itu, kalu begini, kalau begitu, dll. Info dari bimbel tempat saya bernaung sekarang mengatakan bahwa adik ini baru kelas X SMA, jadi saya mempersiapkan materi untuk kelas X SMA, tapi, Allah mempunyai rencana yang jauh lebih indah untuk saya, ternyata oh ternyata adik ini kelas XI SMA. Astagfirullah, saya salah belajar. Sejenak saya kurang bisa mengendalikan diri, panik. Tapi, alhamdulillah ya Allah, hari itu dapat terlalui dengan katakanlah baik. Sesuatu yang pertama, sama halnya berarti belum pernah dilakukan sebelumnya, menurut saya wajar bila penyampaiannya masih jauh dari kata sempurnna. Tanpa belajar sebelumnya, langsung spontan penyampaiannya. Alhamdulillah, kesan pertama saya pada murid pertama saya, anak yang baik dan berhati lembut, orang tua yang ramah dan baik. Sampai saat pertemuan yang ke 5, pandangan saya belum berubah, dan semoga sampai akhir saya tidak mengecewakan dan begitupun sebaliknya. Terimakasih padaMu ya Allah, karena sudah mempertemukan saya dengan murid pertama yang berkesan ini.

Akan selalu saya ingat, murid pertama saya yaitu dek Pipit, SMA kelas XI di SMA unggulan di Ungaran, materi pertama yang saya sampaikan yaitu Hidrolisis.

Ya Allah, pertemukanlah saya dengan murid-murid yang seperti adek ini. Terutama hatinya. Amin.

Wassalamualaikum wr.wb.
Read more »

Senin, 06 Mei 2013

Hati yang Tergores Lisan


Assalamualaikum wr.wb.

Manusia, ya, saya juga manusia.
Tempat khilaf dan dosa.
Ya ngga sih?

Setiap hari, berapa kata yang terucap, berapa kalimat yang terangkai, berapa macam intonasi yang dipakai dalam berucap. Sungguh, lisan itu sangat rawan untuk mencetak dosa. Astagfirullah.

Perlu diketahui, sakit flu mudah diobati dengan banyak minum air putih, atau istirahat total di ranjang, bisa juga dengan meminum obat. Tapi, bagaimana dengan sakit hati yang disebabkan oleh lisan yang tajamnya melebihi pedang tertajam di dunia ini? Ibarat lain, ketika ada jalan yang berlubang, walaupun berdiameter kecil, ketika hendak ditutup dengan semen atau aspal yang baru, bisakah jalan yang berlubang itu tadi bisa benar-benar rata layaknya sedia kala? Tuing-tuing, mikir kan? :) . Ini adalah ibarat hati yang tersakiti lisan yang tanpa kontrol.

Tapi, sebagai manusia kita patut bersyukur padaNya. Allah menganugerahkan kepada kita ingatan yang terbatas sehingga kita bisa LUPA. Coba kalau kita tidak lupa, wah wah, membahayakan. Ya, walaupun sebagai manusia biasa, tidaklah mudah melupakan rasa sakit akibat digores atau dicabik-cabik hatinya. Mau tau obatnya. Ingat kebaikannya dan jangan ingat keburukannya. Kembali refleksi diri kita, kenapa kita sampai sakit hati, apa yang telah kita lakukan pada orang yang menggores hati kita. Dan kembali dekatkan diri kita padaNya. Ya, semoga efektif.

Wassalamualaikum wr.wb.
Read more »

Kamis, 02 Mei 2013

Pengemis menurut Islam

Assalamualaikum wr. wb.

Pengemis.
Bagaimana sikapmu ketika melihat pengemis? Iba? Risih? Mendoakan? Menguimpat? atau apa?

Sudah lama ingin membahas ini, tapi baru ada kesempatan menulis hari ini. Kalau saya bertemu dengan pengemis, sesuai pesan ummi, "lebih baik jangan kasih uang ke pengemis yang secara fisik mereka masih kuat untuk bekerja selain mengemis, berilah kalau yang mengemis itu orangnya sudah benar-benar tua. Kadang, pengemis-pengemis yang masih bugar-bugar fisiknya ini malah jauh lebih kaya secara meteri dari kita, setiap hari makan enak karena setiap makan harus dengan lauk daging, seperti tetangganya satu kampung mba SSSS itu lho, yang jadi pengemis, tapi setiap hari makannya daging, hewan ternaknya juga banyak. Malah mereka itu menjadikan ngemis sebagai pekerjaan/matapencaharian". Begitu kurang lebih pesan ummi.

Aku setuju dengan ummi. Ya, menurutku mengemis sekarang atau bahkan dari dulu, sudah sejak lama sudah dijadikan sebagai mata pencaharian. Tapi yang kutanyakan, kenapa mereka tidak malu? Mau ditaruh mana coba mukanya, modal menjulurkan tangan dan mengejar-ngejar setiap orang yang ditemuinya untuk dimiantai bantuan. Dipikiranku, apa iya mereka benar-benar tidak mampu? Apa iya kalau mereka benar-benar tidak mampu akan mau dan tidak malu untuk "turun ke jalan" meminta-minta kepada setiap orang yang ditemuinya? yang membuatku makin miris dan ironis, kenapa mereka-mereka memakai penutup kepala. Astagfirullah. Ini salah satu yang memotivasiku untuk menjadi orang kaya.

Hatiku tak tergerak ketika melihat pengemis yang berfisik segar bugar tapi menghalalkan cara mengemis untuk mendapat rezeki. Malah, hati ini miris ketika melihat semagat juang anak-anak kecil atau bapak-bapak renta yang menjual jasa dengan cara menyemir sepatu, menjual jajanan asongan, bahkan mengamen. Kasian mereka. Ya Allah, berilah kehidupan yang lebih baik pada mereka ya Allah, kepada saya juga, anda juga, kami semua yang menghambakanMu ya Allah.

Tidak jarang ketika makan siang di warung makan di sekitar kampus, mulai dari gerbang keluar kampus sampai ketika duduk menunggu dan menghabiskan makanan, sudah berapa banyak pengemis-pengemis bertubuh bugar meneghampiri saya dan teman-teman. Katanya: "mba, sedekahipun mba......" [dengan nada suara dan mimik wajah memelas penuh harap]. Ya Allah, ini bukan potret Islam ya Allah. Melihat kondisi seperti ini sebenarnya saya ingin sekali mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengemis seperti ini, diantaranya: kenapa memilih untuk mengemis ? apa tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan?

Menurutku, mengapa para pengemis berbadan tegar ini memilih untuk menjadi pengemis adalah, hanya dengan menjulurkan tangan, buang rasa malu, pasang tampang memelas, keluarkan suara tak berdaya, mereka bisa mendapatkan uang yang fantastis jumlahnya. Nauzubulah.

Lantas, bagaimana pandangan Islam tentang pengemis, bolehkah menjadikan mengemis sebagai pekerjaan utama? bagaimana hukum memberi sedekah kepada pengemis. Mari kita simak yang berikut ini.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا زَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sepotong daging pun di wajahnya.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallah ‘anhu, ia berkata: Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ
Barangsiapa meminta-minta kepada manusia harta mereka untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya dia hanyalah  sedang  meminta  bara  api. Maka  hendaknya  dia  mempersedikit  ataukah memperbanyak.”

Diriwayatkan dari Hubsyi bin Junaadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ
Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api.”


Sahabat Qabishah bin Mukhariq Al-Hilali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا قَبِيْصَةُ، إِنَّ الْـمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ : رَجُلٍ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُوْمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ : لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ ، فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْش ٍ، –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْـمَسْأَلَةِ يَا قَبِيْصَةُ ، سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا.
Wahai Qabishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: Seseorang yang menanggung beban (hutang orang lain, diyat/denda), ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti. Dan seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup. Dan seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram”.


Jadi bagaimana ini saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah, bagaiman sikap saudara ketika bertemu dan dikejar-kejar sama pengemis? Semoga Allah selalu melindungi kita. Dan bagi pengemis-pengemis, semoga mendapatkan pekerjaan lain yang diridhoi Allah, amin.


Semoga bermanfaat dan bisa menjadikan perenungna bagi kita.



Wassalamualaikum. wr. wb.



Read more »