HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]

HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Semoga blog ini mendatangkan manfaat untuk saudara. Annyeonghaseyo. Korea Selatan, tunggu aku menyapamu

Rabu, 23 Desember 2015

Berpakaian tapi Telanjang, Oh No......

Assalamualaikum wr. wb.

Sama-sama pakaian favorit, tapi di zaman yang berbeda.



Zaman putih abu-abu dan masih suka baper (read: bawa perasaan) sana baper sini, sukanya pakai celana coklat itu. Celana yang panjanganya mencapai 1,5 jengkal jari tangan. Parahnya lagi manakala dipadukan dengan atasan you can see, i can see, we can see, they can see. Heran ya, PD aja gitu dulu pakai begituan. Hmm….. Waktu itu, waktu zaman-zamannya hot pants tuh. Biar kekinian gitu ikut-ikutan pakai. Padahal ikut-ikutan siapa juga ngga jelas tuh siapa yang diikutin dan dicontoh. Yah…… waktu itu. Sekitar 5 tahun yang lalu. Semoga anda tidak suka pakai celana macam begitu. Tidak suka memakai pakaian jenis itu.

Beralih ke pakaian yang disebelahnya nih. Gamis perpaduan kaos dan jeans (read: jangan pada salah mengira bahwa itu potongan baju dan rok ya, ini gamis. Karena biasanya teman-teman yang melihat pada salah sangka, dikiranya ini bukan gamis. Hmm…. Penting ngga sih dibahas. Hmm…. Entahlah). Salah satu gamis yang nyaman dipakai, ngga pakai ribet. Lihat saja tuh, sampai usang dan bulukan gitu (read: ada sih gamis yang lebih lebih dari ini. Lebih lama, lebih usang, lebih disukai, karena apa coba. Karena warnanya kuning. Walau ini hanya salah satu alasan sih. Hmm…. Curcol). Beda banget antara celana coklat dan rok biru ini. Yah, namanya juga sudah beda zaman. Pakai gamis ini di zaman kuliah. Alhamdulillah sudah tidak ada lagi yang namanya baper sana baper sini. Karena menganut filosofi jodoh pasti bertemu, jomblo pasti berlalu. Yah, memang dunia kuliahku, dari semester 1 sampai semester 8 ngga ada tuh yang namamnya baper. Mungkin karena jelekku yang tidak tertolong kali ya. Jadi ngga ada tuh yang namanya falling in love sama si dia. Males juga kali.hehehe….. Maaf ya Allah, ngga kok, aku ngga jelek.hehehehe….. Bukan berarti ngga bersyukur sama Dia loh ya karena diberi anugrah fisik seperti ini. Ya karena menjaga pandangan aja, ini salah satu alasannya. Halah…… Cuma gaya aja, alibi.hehehehe…. Ngga lah. Mulai suka lah sama pakaian-pakaian model beginian (read: gamis dan sejenisnya). Yah, gimana ngga suka coba. Mulai lulus SMA dibelikannya pakaian model beginian semua. Mau ngga mau, terpaksa atau ngga ya cuma bisa pakai pakaian beginian. Mulai benar-benar suka pakai gamis dan sejenisnya itu baru sekitar 3 tahun yang lalu. Ngga ketinggalan jilbab yang kalau dibuat rok bisa jadi 2 biji (read: ini kata keponakanku yang masih SD), plus kaos kaki. Karena rambut dan kaki adalah aurat wanita. Katanya sih. Kata Al Quran dan hadits lho, bukan kataku. Ngga percaya deh nanti anda kalau itu kataku. Yah, walau efeknya suka dipanggil bu, ibu, bu, ibu. Padahal ya, menurutku yang pada manggil ibu tuh ya, dia lebih tuir (read: tua) dari sini. Sudahlah. Ikhlaskan saja.

Yah, inilah aku bersama masa laluku. Yang tak akan terlupakan. Karena, kalau melupakan masa lalu takutnya nanti mengulang masa lalu di masa kini. Jadi, cukup ingat masa lalu sebagai pembelajaran agar tidak mengulanginya di masa kini dan masa yang akan datang. Masa laluku dengan pakaian favoritku.

Jadi teringat percakapan dengan sahabat SMA dan baru bertemu lagi setelah kita sama-sama sudah lulus kuliah. Dia sahabat yang menggebu-negbu dalam hal mengajak orang lain dalam hal kebaikan. Semangatnya itu lho, patut dicontoh. Percakapan ini ditulis berdasarkan ingatanku ya. Kurang lebih sesuai percakapan asli lah.
H: Apa indikator perempuan muda itu yang pakaiannya seksi ya, sedangkan yang pakai pakaian tertutup itu bukan perempuan muda?
F: Ih iya deh. Tahu lah. Apa yang pakai pakaian syar’i itu cuma ibu-ibu atau wanita tua yang sudah mau mati. Dasar ya. Malesi.


Catatan:

Belum lama ini, saya berkunjung ke kediaman salah satu sahabat sejak kita sama-sama duduk di bangku SMA. Pada suatu perbincangan dia bertanya, "Hes, kamu masih suka pakai hot pants?". 


Wassalamualaikum wr. wb.
Read more »

Ibu Penjual Tahu, Terimakasih.......

Assalamualaikum wr. wb.

Terkejut………
Hari ini.
Ke pasar.
Menemani.
Ibu.
Ternyata ke.
Penjual tahu.
Langganan.
Sejak ku.
Sedari kecil.
Kata.
Ibuku.
Aku.
Dulu.
Sering kali.
Mungkin.
Setiap.
Kali ibuku.
Ke pasar.
Aku.
Dititipkan.
Pada.
Ibu penjual tahu itu.
Dan………
Ibu penjual itu.
Nampak.
Biasa saja.
Seolah.
Tak ingat.
Ibuku.
Terlebih.
Lagi.
Mengingatku.
Tapi………………….
Ternyata…….
Ibu penjual itu.
Paham betul.
Denganku.
Waw……..
Ini.
Waktu.
Lama………………….
Perjumpaan.
Dengan.
Ibu penjual tahu itu.
Saat ku.
Usia TK.
Dan.
Kini.
Ku.
Sudah.
Lulus.
S1.
Kurun.
Waktu.
Belasan tahun.
Kita.
(
Aku dan.
Ibu penjual tahu.
)
Tak pernah.
Bersua.
Tapi.
Memori.
Tentang ku.
Tak.
Lekang.
Oleh.
Waktu.
Di pikiran.
Ibu penjual tahu itu.

Apakah.
Yang.
Membuatnya.
Tak.
Melupakan ku.
Ibu penjual tahu.
Mengingatku.
Karena.
Tahi lalat.
Ya.
Karena.
Sebuah.
Tahi lalat ku.
Yang.
Nongkrong cantik di.
Antara.
Kedua mata.
Jujur bu.
Ibu penjual tahu.
Saya.
Lupa.
Jika.
Dulu.
Dimasa.
Kanak-kanak.
Ku.
Sering.
Dititipkan padamu.
Ketika.
Ibuku.
Beraktivitas.
Di pasar.
Ibu penjual tahu itu………….
20 tahun di.
Lapak lamanya.
Dan.
Baru.
15 tahun di.
Lapaknya kini.
Dan.
Aku di.
Titipkan.
Pada.
Ibu itu.
Saat.
Masih di.
Lapak lama.
Kini.
Usiaku.
Dipenghujung.
22 tahun.

Salatiga, Rabu, 23/12/2015

Wassalamualaikum wr. wb.
Read more »