Saya
Islam. Saya muslim. Saya sholat. Saya puasa. Saya beriman. Saya menutup aurat.
Tapi apakah saya tahu apa itu fiqih muslim? Fiqih muslimah? Fiqih Islam? Haram?
Halal? Makruh? Saya belum hafal Al Quran. Saya tidak tahu banyak tentanng
hadist. Saya tidak jarang mengantuk saat sedang tilawah, halaqoh, dzikir Al
Ma’tsurat, taskif, kultum, dan juga sulit untuk bangun pada sepertiga malam. Saya
dalam seminggu kiranya hanya mengikuti dua kajian. Saya tidak mencantumkan
nasyeed dalam daftar musik di HP dan notebook saya. Dll..
Sekarang
mari di cek. Saya tahu SHINee. Saya tahu SNSD. Saya tahu boyband dan girband
Korea selain yang sudah saya sebutkan tadi. Saya tahu k-pop. Saya tahu k-wave.
Saya tahu lagu-lagu korea. Saya hafal beberapa lirik lagu Korea. Saya merasa
tidak terserang rasa kantuk saat melihat Music Bank, Showbiz Korea, Pops in
Seoul, video klip Korea, terlebih drama-drama Korea. Saya dalam seminggu hampir
setiap hari memutar lagu-lagu Korea. Daftar lagu di HP dan notebook saya
lagu-lagu k-pop. Dsb. Bukankah semuanya terasa teramat sangat menarik..??!
Ini
adalah saya. Bagaiman dengan saudara? SAMAKAH??
Atau BEDAKAH??
Lantas
siapa yang harus dipersalahkan dengan ini semua? Orang tua yang memberi
fasilitas berupa alat elektronik dan jejaring lainnya? Pendidik di sekolah?
Teman sepermainan? Lingkungan? Masa iya sih mereka?? Apa tidak salah asas
praduga itu? SALAH..!! lantas siapa yang salah? Tidak lain dan tidak bukan
adalah SAYA. Ya, SAYA. Orang tua dan keluarga tentulah sudah mengingatkan untuk
jangan terlalu berlebihan dengan k-wave. Inikah cermin Muslimin? Muslimah?
Tentu BUKAN. Orang yang merasa sama
seperti saya, mari sedikit demi sedikit berbenah diri bersama-sama.
Tidak ada larangan untuk menyukai dan mengidolakan sesuatu, tapi HARUS TETAP
INGAT ALLAH. Sang Kekasih Sejati yang memberikan saya nafsu, dan anugerah untuk
dapat seperti ini. Jangan melulu Korea yang ada dipikiran barisan terdepan,
tetapi ISLAM juga jauh lebih butuh para muslimin muslimah.
Saya
sampai sekarang masih tinggal di negara Indonesia yang hampir semua orang juga
tahu bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang terdiri dari
kepulauan-kepulauan yang kaya akan kekayaan alam dan mayoritas penduduknya
beragama Islam. Tapi, apakah Indonesia sampai sekarang sudah menunjukkan
ke-Islamannya yang menakjubkan ini? Ya, tentu sudah ditemukan betapa
menakjubkan keterpurukannya. Siapa
yang salah? Ya benar, lagi-lagi saya yang salah. Para pemuda yang seharusnya
menyebarkan dan meng-syi’ar-kan Islam malah mendekat dengan keterpurukan. Mari
direnungkan?? Orang yang seharusnya memperjuangkan Islam malah asyik dengan
kegemarannya. Orang beranggapan di negara Indonesia sudah merdeka tapi tanpa
disadari sesunggunya orang-orang ini teramat sangat terjajah. Lewat apa? lewat
yang dinamakan kegemaran tadi. Sadar tidak sadar inilah yang menyebabkan
kedudukan Islam sedikit melemah walau jumlah Muslimin Muslimah tidak
terbendung. Pemuda Muslimin Muslimah lebih semangat dengan k-wave daripada
dengan keindahan Islam. Tentu tidak semua Muslimin Muslimah seperti saya, tapi
mari direfleksikan mana yang jumlahnya lebih mendominasi?? Yang seperti saya
atau yang tidak seperti saya?
Saya
melihat peta dunia yang ada di salah satu laboratorium di kampus saya sekarang
menuntut ilmu. Dilihat secara kasap mata, ternyata besar daratan Korea Selatan
tidak jauh berbeda dengan besar daratan Pulau Jawa. Tapi, kenapa Korea Selatan
lebih mendunia daripada Pulau Jawa, Indonesia?? TRAGIS..!!
Di
angan saya, jika orang dapat menyeimbangkan agama dan kegemaran tentu bukan
tidak mungkin bahwa agama yang diyakini orang tersebut dapat dikenal,
diakarabi, dan diyakini banyak penggemar k-wave. Selalu amalkan dan sebarkanlah
agama kita. Saya yakin kpopers Indonesia didominasi Musimin Muslimah yang arif.
Jadi selain menggembar-nggemborkan k-wave, dakwahkanlah pula Islam. Dakwah
tidak hanya dilakukan di balik mimbar dan oleh ahli agama yang sudah tua dan
membosankan yang hanya membuat datang rasa kantuk (munkin untuk sebagian
orang). Inilah tugas Muslimin Muslimah kpopers untuk mengenalkan Islam yang
menyenangkan. Jauh lebih menyenagkan dari k-wave. Tidak ada larangan untuk
menggemari k-wave, tapi jangan
kesampingkan dan mengabaikan KEKASIH SEJATI YANG DAPAT MENJADIKAN kpopers MENDAPATKAN YANG DIINGINKAN. Campur tangan
Allah sungguh luar bisa. Fighting..!!
Setidaknya
ikutilah kajian atau ibadah-ibadah lain yang mendatangkan kebermanfaatan,
niatkan karena Allah dan jangan melulu mengurus k-wave. Jangan sampai terjajah.
Mungkin awal-awal dirasa sulit karena bisa saja kajian bertepatan dengan drama
Korea favorit; atau halaqoh bertepatan dengan film Korea yang baru saja rilis;
acara keagamaan bertepatan dengan konser boyband/girlbannd favorit atau
bertepatan dengan musik bank. Ini semua mungkin telah diprogramkan agar kaum
kita lupa dan terlena dalam ibadah.
Pengalaman
yang pernah saya alami di kota asal saya,
Salatiga. Orang-orang Korea yang berasal dari Suwon, Korea Selatan
datang ke Indonesia dengan biaya sendiri, tanpa meminta kepada orang tua
mereka. Mereka datang untuk berlibur. Dan disini mereka yang ternnyata bersama yayasan
dari agama yang orang-orang Korea anut itu mengadakan acara. Acara ternyata
dilakukan di tempat ibadah kaum mereka dan acara dimulai sore hari. Mereka
menyebar undangan untuk saya dan kawan-kawan satu kelas yang didominasi kpopers
dan bahkan kawan-kawan saya yang bukan kpopers juga kecantol ingin datang ke acara ini yang tentunya karena ada
pemuda-pemudi Korea yang tampangnya aduhai. Orang-orang Korea yang sebelum
acara dimulai mendatangi kelas saya dan melakukan perbincangan ringan
ujung-ujungnya meminta kita menghadiri acara mereka dan mereka meminta kita mengajak
saudara atau kawan-kawan yang lain. Sebagi kpopers tentu kita sumringah. Tanpa
pikir panjang langsung mengiyakan untuk datang ke acara itu. Undangan terbatas
dan dalam unangan disebutkan itu sejenis acara pentas seni. Ternyata setelah
sampai sana dan acara dimulai, disana diselipkan tentang ritual salah satu
agama yang dianut orang-orang Korea tersebut. Tak berhenti sampai disitu, menjelang
adzan Maghrib acara semakin memanas dengan aksi orang-orang Korea yang menjadi
dance cover boyband dan girlband Korea. Saat itu yang sedang booming adalah
Wonder Girls dengan lagunya No Body. Muslimin Muslimah termasuk kpopers
termasuk SAYA tentu sangat menikmatinya. Pemuda-pemudi dari negeri gingseng ini
sungguh membuat terlena. Mereka bukan artis, mereka hanya rakyat biasa seperti
halnya kita. Tapi mereka dapat menghipnotis. Mungkin adzan Maghrib yang
berkumandang seolah-olah tidak terdengar atau hanya terdengar surau. Disini
keimanan Muslimin Muslimah diuji, tebak?? Apa yang terjadi jika terhipnotis
sampai acara usai. Progra dari mereka, acara selesai setelah Isya’. Tentu jika
terhipnotis bukan tidak mungkin Muslimin Muslimah meninggalkan kewajiban untuk
memunaikan sholat. Perlu diketahui,
sholat BUKAN kewajiban tetapi kebutuhan; karena bukan Allah yang membutuhkan
sholat kita, tetapi kita yang membutuhkan sholat agar diridhoi Allah.”
Bagaimana saya dan kawan-kawan sekolah saya menghadapi situsi ini?
Alhamdulillah ita tersadar dalam keterlenaan. Saya dan kawan-kawan saya keluar
dari ruang itu dan mencari Masjid terdekat. Alhamdulillah kami sholat. Kita telah
selesai sholat Maghrib dan kembali lagi ke acara itu dan tak lama kemudian
acara selasai dan kumandang adzan Isya’. Acara usai dan ditutup dengan acara
foto-foto bersama pemuda-pemudi Korea yang ingin diajak untuk diambil gambar.
Saya yakin, tentu sepanjang acara tadi para kpopers dimanjakan. Saya yakin
pula, tidak sedikit Muslimin Muslimah yang meninggalkan sholatnya hanya untuk
manyaksikan aksi pemuda pemudi Korea. Huhh. Sungguh TRAGIS dan IRONIS. Ini baru
rakyat biasa dari Korea, belum IDOLA FAVORIT yang berasal dari negeri gingseng.
Ataukah akan lebih parah lagi jika itu benar-benar IDOLA FAVORIT?? Berapa kali
sholat yang akan ditinggalkan?? Semoga waktu-waktu seperti itu malaikat
pencabut nyawa tidak datang menjemput sebelum tiba waktu untuk bertaubat..!!!!!
Adakah hikamah yang dapat diambil?? Semoga ini membawa kebermanfaatan dan
membawa pergerakan, perubahan,aksi nyata. Amin..
3 komentar:
Bener banget mbak…kita kan ngefans sma musiknya, bukan berarti kita lupa asal kita dan kepercayaan kita.. infonya bagus..
Oia…km suka korea kan?? Klo mau ke Korea gampang kok, ikutan event My Korea Winter Story
aja di FBnya Korea Tourism Organization (Indonesia)
, lumayan lo hadiahnya ke Korea.
Jgn lupa follow blog sya ya di hobi-sihasan.blogspot.com
terimakasih atas informasinya. tapi saya telat buka fb-nya, jadi terlamabat ikut.
terimaksih teman,,,, say juga sedang mengalami hal seperti anda..
saya akhirnya sadar juga,, jadi k-popers harus bisa menyeimbangkan antara beribadah dan menonton idola saya...:')
Posting Komentar