Lama
sekali tidak menulis.
Kali
ini saya tertarik untuk berbagi cerita seputar tempat kos pilihan orang tua
saya yang dipandang “beragam” oleh orang kebanyakan yang sebenarnya belum tahu
mendalam terkait kos ini, seringkali hanya asumsi yang mereka buat sendiri.
Mohon
saran bila terjadi banyak yang masih perlu diperbaiki dari tulisan ini, tulisan
ini ditujukan kepada setiap orang yang penasaran dengan hal yang akan kutulis
ini.
Saya
seorang gadis yang menuntut ilmu untuk meraih gelar formal S,Pd [S1 Pendidikan
Kimia] di sebuah universitas konservasi di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Tahun
ini tahun ketiga saya berada di kota ini untuk menuntut ilmu. Saya sedang
mejalani semester ketiga disini. Dari semester satu, dua, hingga kini semester
tiga, tempat kosku masih sama. Hanya saja, dulu saat semester satu dan dua,
nama kosnya adalah Rumah Prestasi Basmala Indonesia ..... [read: .... adalah
nama kosnya] . Untuk kos putri bernama wanita-wanita super zaman Rasulullah
[ya, begitulah aku menyebutnya], beberapa nama diantaranya yaitu Safana binti
Hatim, Fatimah binti Az-Zahra, dll. Sedangkan untuk kos putra namanya juga
lelaki-lelaki super zaman nabi, beberapa contoh namanya yaitu Abu Bakar Asy
Sidiq, dll. Contoh nama kosnya yaitu Rumah Prestasi Basamala Safana binti
Hatim.
Ya,
kos pilihan keluargaku adalah rumah prestasi, yayasan dibawah asuhan
Habibburahman El Shirazy. Kos ini tersebar ke-8 fakultas yang ada di
universitas konservasi. Sistem kos ini yaitu, penghuni kos akan di plot sesuai
fakultasnya. Bila mahasiswa FMIPA juga akan menempati kos yang ada di distrik
FMIPA dan yang akan menghuni kos juga mahasiswa/mahasiswi FMIPA.
Contoh
konkrit. Kos untuk mahasiswa/i FMIPA hanya ada di berbagai tempat yang
berdekatan dengan gedung FMIPA. Jurusan di FMIPA ada Kimia, Fisika, Matematika,
Biologi, serta prodi IPA, Ilmu Komputer [jurusan ini baru ada tahun 2012], jadi
penghuni kos di distrik FMIPA hanyalah mahasiswa jurusan FMIPA saja.
Keuntungannya adalah bila ada kendala dalam belajar, tentu kakak angkatan akan
membantu kita, dan tentu masih ada banyak keuntungan lainnya. Sistem plot kamar
di kos pun sudah tertata apik, mahasiswa baru akan berada satu kamar dengan
kakak angkatan. Tidak ada yang namanya maba sekamar dengan maba. Lebih terarah
bukan?
Program
yang ditawarkan yayasan ini adalah kajian satu minggu satu kali bertempat di
MUA, santi/santriwatinya harus mengikuti halaqoh, sholat di awal waktu dan
berjamaah, tilawah Al-Quran setelah sholat Isya, dzikir al-ma’surat setelah
sholat subuh, kultum sepekan sekali setelah sholat Isya [untuk pemilihan waktu
tilawah ataupun dzikir tergantung kebijakan dan kesepakatan penghuni kos],
piket memasak bagi santriwati [selain irit, masak sendiri lebih baik daripada
beli makanan siap saji di warung-warung makan]. Paket super keren untuk sebuah
kos mahasiswa bukan?
Pada
awal semester tiga, pengasuh yayasan yang baru, pak Abdollah Rich memperbaharui
nama kos dengan nama Ihwah Rasul (IR). Kini contoh nama kosnya yaitu Ihwah
Rasul 24. Angka yang mengikuti dibelakang nama kos ini mengandunga arti, angka
genap untuk kos putri dan nomor ganjil untuk kos putra.
Program
pembinaan yang ditawarkan mengalami perombakan.
Program
harian: sholat berjamaah di awal waktu, dzikir al-ma’surat setelah sholat subuh
, tilawah dan riyadhus sholihin [dzikir, tilawah, dll jadwal sesuai kesepakatan
penghuni kos dibawah pengawasan langsung dari pembina kos], memasak bersama
[bagi akhwat], qiyamul lail call [jadi ada yang membangunkan untuk sholat
malam, biasanya yang bisa bangun awal membangunkan teman-teman yang lainnya].
Program
pekanan: kajian kos [sepekan dua kali], family time [riyadhoh bersama, makan
bersama, sharing antar santri], halaqoh, tatsqif, majelis hataman Quran (MHQ),
puasa sunnah.
Program
bulanan: MHQ spesial, kajian spesial.
Program
tahunan: santri super camp (SSC) [peserta wajib maba], silaturahim santri IR.
Khawatir
salah mengambil langkah untuk menentukan tempat kos yang keren? Merasa salah
kos? Mau gabung? Atau takut memasukinya karena beranggapan yayasan ini yayasan
sesat? Buang jauh-jauh pikiran itu.
Terbukti
santriwan/wati kos ini adalah mapres, presma, gubernur BEM, aktivis, prestatif,
dll.
Ada
teman di kampus yang bertanya. Hes, kamu kalau di kos gimana hes. Apa disuruh
ngaji terus? [kira-kira gimana? Ngga lah ya. Ngga tuh. Saya merasakan tidak ada
pendoktrinan ataupun penekanan ataupun paksaan dalam hal apapun, semuanya
adalah kesadaran dari tiap individu. Yang membedakan kos ini dari kebanyakan
kos lain adalah kos ini berada dalam pengawasan yang bagus, ada Ummi kos [bagi
kos akhwat] dan ada abi kos [bagi kos ikhwan], jam malam bagi akhwat adalah jam
8 malam [kecuali ada hal-hal yang mendesak]. Terus apa boleh Hes kalau pakai
celana? [ sekali lagi, pilihan berbusana adalah pilihan tiap individu, so
terserah kamu mau berbusana seperti apa, yang penting jangan pamer aurat dan
alangkah lebih baiknya berbusana syar’i].
Ada
yang masih mengganjal di hati dan ingin ditanyakan?
Wassalamualaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar