Assalamualaikum
Wr. Wb.
Mulai semester II ini,
halaqoh yang sebelumya rutin diadakan pada akhir pekan, kini dilaksanakan pada
awal pekan. Hari ini, Senin, 19 Maret 2012 halaqoh dilaksanakan di gazebo
perpus pusat Unnes. Dimulai pukul 16.00 WIB-15.45 WIB dengan Murabbi sama
seperti sebelumnya, mbak Lia Puspita Dewi. Judul yang diangkat pada pertemuan kali
ini adalah Tarbiyah Dzatiyah.
Penasaran apa maksudnya? Disini saya paparkan inti dari yang saya dapatkan sore
tadi.
Tarbiyah Dzatiyah
dapat diartikan sebagai sarana tarbiyah untuk muslimin atau muslimah yang
dilaksanakan pada dirinya sendiri untuk membentuk manusia yang muslimin atau
muslimah sesuai dengan agama Islam.
Pada dasarnya tarbiyah
ada dua macam, yaitu:
1.
Tarbiyah dzatiyah : tarbiyah untuk diri sendiri.
2.
Tarbiyah izmitaiyah : tarbiyah yang dilaksanakan secara
kolektif (bersama-sama), misalnya: saat berada dalam suatu forum, kajian, dll.
Adapaun yang menjadi
fokus Tarbiyah dzatiyah ada 5 poin, yaitu:
1.
Rukhiyah; meliputi ibadah, sholat
berjama’ah, sholat qiyamul lail, puasa.
2.
Fikriyah (pikiran), misalnya didapatkan
dari kegiatan taskif, dauroh, membaca buku, seminar, dan kajian-kajian dalam
rohis.
3.
Malliyah (materi), usaha dan upaya untuk
mendapatkan meteri misalnya dengan berjualan, menjadi guru les, dll.
4.
Maidaniyah (medan atau lingkungan);
lingkungan dapat mempengaruhi Tarbiyah dzatiyah seseorang.
5.
Al haroqiyah (gerakan/tindakan), dapat
dilakukan dengan cara yang berbeda-beda antara bidang satu dengan yang lainnya.
Misalnya saja di ranah pilitik berbeda dengan di ranah kerohanian ataupun
keilmiahan.
5 urgensi Tarbiyah
dzatiyah antara lain:
1.
Menjaga diri sendiri lebih diutamakan
daripada menjaga orang lain, Q.S At-Tahrim ayat 6 (silahkan dibuka
Al-Qurannya).
2.
Jika bukan diri sendiri yang
mengtarbiyahkan diri sendiri, lantass siapa lagi yang akan mengtarbiyahkan diri
kita sendiri.
3.
Kelak manusia akan dihizab dan dimintai
pertanggungjawabannya, hizab itu antara satu makhluk dengan yang lainnya tentu
berbeda-beda sesuai amal perbuatannya di dunia.
4.
Tarbiyah dzatiyah lebih mampu mengadakan
perubahan yang besar terhadap diri sendiri, karena hanya diri sendiri yang dapat
merubah diri sendiri.
5.
Sarana tsabat (tegar) dan istiqomah.
Tarbiyah dzatiyah yang
semata-mata hanya diniatkan untuk Allah swt maka akan mendapat:
1.
Ridho Allah dan surgaNya, Q.S Al-Khahfi ayat
107.
2.
Kebahagiaan dan ketentraman, Q.S An-Nahl
ayat 97.
3.
Dicintai dan diterima Allah, disampaikan
pada H.R Bukhari.
4.
Kesuksesan, karena tegar dan istiqomah.
5.
Terjaga dari keburukan dan hal-hal yang
tidak menyenangkan, H.R Tirmidzi.
6.
Keberkahan waktu dan harga.
7.
Kesabaran atas penderitaan dan semua
kondisi.
8.
Keamanan di dalam jiwa.
Demikian ulasan yang saya tangkap dari halaqoh pada
hari ini. Simpulannya Tarbiyah dzatiyah jauh lebih evektif dan manjur untuk
merubah diri sendiri ke arah yang lebih biak. Mari kita segera bertindak dan
menyadari ini semua.Berubah menuju kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar