Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamuallaikum Wr.
Wb.
Batas akhir pengambilan
formulir pendaftaran fungsionaris Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (BEM
KM FMIPA Unnes) yang tahun ini menjadi BEM FMIPA Unnes Periode 2012 pada Jumat,
13 Januari 2012. Hari-hari itupun kami para mahasiswa juga sedang melaksanakan
Ujian Akhir Semester (UAS; read:kalau saya semester Ganjil *masih baru,
semester satu). Saya dari Pendidikan Kimia ujian dimuli sejak hari Senin
tanggal 9 Januari 2012 sampai Kamis, 19 Januari 2012. Makin pusing saja (ini
saya). Namanya sudah bertekad, maka saya tidak akan diam saja melihat,
mendengar, dan mengetahui BEM FMIPA open
recruitment. Alhamdulillah pengambilan formulir di PKM FMIPA ada yang
mengkoordinir dari kos (read: kos Safana
binti Hatim, gang Mangga), teman kos mengambilkan formulir pendaftaran
untuk semua mahasiswa baru yang ada di kos (Alhamdulillah saya juga
diambilkan). Saat itu formulir didapat kira-kira hari Rabu, 11 Januari 2012.
Jujur melihat formulir itu saya sempat binggung dan merasa kurang percaya diri
saat hendak mengisinya. Setelah menerima, saya dan teman-teman kos yang juga
berniat mengikuti seleksi masuk ke BEM FMIPA meminta penjelasan kepada mbak kos yang sudah lebih dahulu
berkiprah di BEM FMIPA 2011. Dari sini saya mendapatkan sedikit gambaran
tentang BEM FMIPA. Jujur, sebelumnya saya tidak tahu apa itu Departemen
Penalaran, Departemen PSDM, Departemen Advokasi Politik, dan Departemen Infokom.
Saya baru tahu setelah menerima formulir itu (read: harap maklum, orang ini
sebelumnya tidak pernah aktif berkegiatan di luar kelas, banhkan didalam kelas
pun tidak aktif dalam kepengurusan kelas). Ku bayangkan, mana departemen yang
akan saya masuki? Bingung? Sangat bingung? Kudiamkan selembar kertas formulir
itu di meja belajar. Formulir itu kembali ku sentuh pada malam hari sesudahnya.
Saya tuliskan beberapa guratan tinta di formulir itu. Data diri sudah saya isi
dan alasan-alasan mengapa saya memilih departemen itu dan apa kedepannya yang
akan saya lakukan pada departement itu, sedangkan departemen apa yang hendak
saya pilih belum saya putuskan karena jujur saja saya belum begitu paham tentang
masing-masing departemen ini. Kembali kuletakkan formulir itu di atas meja
belajar.
Tanggal
13 Januari pun akhirnya formulirku terisi lengkap. Deprtemen yang menjadi pilihan
pertamaku adalah Departemen PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa) dan
Departemen ke-2 yang saya pilih adalah Departemen Penalaran (sebenarnya saya
juga ingin di Dept. Infokom, tetapi tangan saya tiba-tiba menuliskan Dept.
Penalaran). Jika boleh jujur lagi, saya merasa alasan-alasan yang saya tuliskan
di dalam formulir saya masihlah mengambang dan masih gambaran secara umum
(lagi-lagi karena kebelum pahaman saya). Akhirnya hari ini datang juga, 14
Januari 2012. Hari ini litsus/seleksi fungsionaris BEM FMIPA dimulai pada pukul
07.00 WIB-11.00 WIB (pada hari itu ada 3 acara yang menjadi agenda saya, yaitu litus
BEM FMIPA 2012; Syuro’ [musyawarah/rapat ] SKI Harmoni *ini rohisnya anak Kimia
Unnes; dan acara rujak party and open
recruitment UKKI *ini rohisnya mahasiswa Unnes). Dan waktu ketiga acara
tersebut tidak terpaut jauh. Syuro’ mulai jam 08.00 WIB di D8 (Lab. Kimia)
Unnes dan UKKI dimulai jam 08.00 WIB di Auditorium Unnes. Saat itupun saya
belum sarapan. Subhanallah. Karena sudah ada niatan yang memacu, kuputuskan
untuk memprioritaskan BEM FMIPA di urutan pertama. Jam 07.00 WIB tibalah saya
di gazebo Perpus Pusat Unnes dan disana sudah banyak orang yang hendak litsus
dan ada pula kakak-kakak fungsionaris FMIPA 2011 dan Gubernur terpilih periode
2012 (pokoknya disana ada pengurus-pengurus BEM FMIPA dan para peserta litsus).
Sebelum litsus dimulai, mas Arie yang
merupakan kandidat Gubernur BEM FMIPA periode 2012 (tapi beliau kalah saing dan
tidak mendapat amanah menjadi Gubernur BEM FMIPA 2012) memberikan penjelasan
tentang gambaran pada masing-masing departemen BEM FMIPA. Setelah tidak berapa
lama penjelasan usai dan litsus dimulai. Waktu itu staff dari BEM FMIPA yang
bertugas melitsus Departemen PSDM adalah mas
Makhmud Kuncahyo (beliau adalah Gubernuer terpilih periode 2012) dan mbak
Ika. Presensi saya ada di urutan tengah dan kira-kira 90-120 menit lagi nama
saya baru akan dipanggil untuk melaksanakan litsus. Saya dan teman kos saya memanfaatkan
waktu itu untuk sarapan dan setelahnya saya pun menghadiri syuro’ SKI. Syuro’
usai dan saya kembali ke tempat litsus, Alhamdulillah saat saya sampai disana
adalah giliran saya maju litsus (pas
banget, pas aku tekan kono jenengku gek dipanggil. Langsung cepet-cepet mlayu
to aku ). Astaughfirullah, saya mendapat kejutan disini. Orang yang akan
melitsus saya adalah mbak Ika (kakak
yang mengantarkan makanan ke kos saya ketika saya sakit di kos). Subhanallah
mbak. Betapa groginya saya pada waktu itu. Mbak
Ika waktu itu mengatakan kurang lebih seperti ini “anggap tidak saling kenal ya dek” . ^.^ . Litsus berjalan dengan
lancar (jujur saya merasa belum maksimal dan sempurna dalam menjawab apa yang
ditanyakan pada litsus ini; *karena ketidaksempurnaan milik manusia dan
keempurnaan hanya milik Allah). Tapi dengan niat yang kuat untuk berubah saya
optimis harus dapat lolos litsus ini. Alhamdulillah Allah Maha Sempurna, nama
saya tertera dalam daftar nama-nama peserta yang lolos litsus tahap I. Semua
penghuni kos yang mendaftar BEM FMIPA 2012 lolos litsus I (ada 4 orang termasuk
saya). Pukul 20.20 WIB ada pesan singkat melalui hand phone yang mengabarkan bahwa saya lolos seleksi tahap satu
calon fungsionaris BEM FMIPA 2012. Alhamdulillah ya Robb, Engkau paham betul
apa mau hamba. Subhanallah nama saya tertera di jejaring sosial dan web BEM FMIPA.
Lolos tahap I saya belum berani mengabarkan kabar gembira ini kepada kelurga di
rumah (jujur saya tidak mau membuat keluarga kecewa bila nantinya saya belum
lolos seleksi selanjutnya, walau saya paham betul tujuan saya mengikuti seleksi
BEM FMIPA 2012 bukanlah untuk gagal dan kalah melainkan untuk lolos dan memulai
karier).
Berekal
niat ikhlas dan kebelum mengertian tentang BEM terlebih lagi departement yang
saya pilih, berangkatlah saya ke sekretariat BEM FMIPA pukul 07.00 WIB (litsus
tahap II ini dibagi menjadi 2 waktu yaitu Senin, 23 Januari 2012 dan Selasa, 24
Januari 2012; dan litus saya pada hari Senin). Keluarga bertanya kepada saya
tumben sudah dua mingguan sejak pulang ke Salatiga saya belum pulang ke rumah
lagi, alahasil saya menceritakan bahwa agenda saya baru akan selesai pada hari
Senin setelah litsus tahap II (yah, keluarga di rumah jadi tahu). Sebelumnya
tanggal 20 Januari 2012 saya ada syuro’ SKI dan tanggal 21 Januari 2012 dari
pagi hingga petang (06.00 WIB-18.00 WIB) ada Musyawarah Akbar (Musyak) SKI ke
XIII, sedangkan pada waktu yang sama yaitu 21 Januari 2012 ada Musyak UKKI
(akhirnya kuputuskan untuk fokus ke SKI terlebih dahulu).
Kembali
ke litsus tahap II. Saya berangkat seorang diri dari kos dan sampailah saya di
sekretariat PKM FMIPAUnnes. Dalam litsus hari itu saya ada di urutan pertama,
saya pun maju pertama kali dalam litsus. Persiapan menuju litsus II dirasa
cukup oleh pihak BEM FMIPA Unnes periode 2012 dan nama saya dipanggil untuk
litsus. Astagfirullah, betapa grogi dan merasa kerdilnya saya waktu itu (ini
belum di hadapan Allah swt tapi baru dihadapan sesama manusia saja sudah merasa
seperti itu). Ya Allah apa ini, tanpa sadar suara saya bergetar dan pecahlah
tangis saya. Air mata ini begitu mudah dan suksesnya membanjiri mata saya.
Tidak berapa lama, saya keluar dari ruang sekretariat dan di luar pintu ruang
itu banyak pasang mata menuju ke arahku dan tanpa kembali membalas mata-mata
yang menatapku itu saya pun berlalu begitu saja dari mereka. Saya langsung
pulang menuju kos tapi langkah saya terhenti di sebuah gang kecil nan sepi,
tangis sisa litsus II kembali terpecah disana. Kuputuskan untuk menangis dan
memberhentikan sejenak perjalanan menuju ke kos. Setelah sedikit tenang,
kembalilah saya ke kos dan sesampainya di kos pertanyaan-pertanyaan seputar
litsus II langsung menghantam saya. Karena kondisiku yang katakanlah down setelah litsus II ini, kujawab ala
kadarnya pertanyaan-pertanyaan dari mereka dan saya pun segera bergegas
membereskan barang-barang dan hendak langsung pulang ke Salatiga. Diri ini
hampir putus asa dan menyerah menerima hasil litsus II dan setidaknya di rumah
saya dapat sedikit terhibur melihat keluarga saya (Ibu, keponakan-keponakanku
yang menggemaskan dan cerdas, kakak saya, dll). Hampir saja niat dan semangat
ini pudar karena diri ini masih merasa kerdil tentang keorganisasian (maklum,
sebelumnya saya orang pasif dan tidak pernah berorganisasi, jadi mana ada
pengalaman berorganisasi?). Nazhar, ya nazhar. Saya bernazhar bila dapat lolos
litsus tahap II dan menjadi bagian dari BEM FMIPA 2012 saya akan melakukan
kegiatan yang diidamkan kakak saya untuk saya lakukan. Hari itu juga, Senin, 23
Januari 2012 sampailah saya di kota tercinta, Salatiga nan permai Hati Beriman.
Sampai di rumah saya sedikit terkejut, keluarga baru saja berwisata di luar
kota (Jawa Timur) dan itu wisata kantor (mungkin ini sebabnya minggu lalu kakak
saya bertanya kepada saya, saya pulang kapan? Tapi kubilang saya masih ada
acara sampai tanggal 23. Apa ini karena agenda wisata ini sehingga saya ditanya
pulang kapan? Tidak mengapa kali ini tidak ikut berlibur, tapi Alhamdulillah
kegiatanku sukses sesuai target, BEM FMIPA aku datangg....).
Hari-hariku
dirumah kuisi dengan membaca buku (ada PR halaqoh untuk membaca buku Agar Bidadari Cemburu Padamu karya Salim
A. Fillah), memasak (kegemaranku), dan menyaksikan beberapa acara TV favorit
saya, itu semua untuk menghibur diri. Tiba-tiba hari Rabu, 25 Januari 2012
pukul 10.38 WIB hand phone saya
berdering menandakan ada SMS.
Subhanallah, syukur Alhamdulillah SMS
itu membuatku teramat sanagat terkejut. SMS
itu dari Gubernur BEM FMIPA terpilih periode 2012 yang menyatakan saya, Hesti
Prasasti lolos litsus tahap II dan saya dapat bergabung dalam squad BEM FMIPA 2012. Hari itu pula jam
16.00 WIB ada sosialisasi fungsionaris BEM FMIPA 2012 di kantor BEM FMIPA.
Allahuakbar, betapa bercampur baur kegembiraan hati ini, sontak saya langsung
sujud syukur dan mata saya berkaca-kaca sampai hampir tumpah air mata ini.
Ingin rasanya berteriak-teriak dan saya pun berteriak-teriak kecil sembari
loncat-loncat kegirangan. ^.^ Saya ingat nazhar saya. Doakan suskes. Amin ya
Robb.
Kuberitahukan
kabar gembira ini pada keluargaku, langsung siang itu sehabis salat Dzuhur,
saya diantar bapak saya bertolak dari Salatiga ke Semarang. Subhanallah cuaca
kala itu, angin bertiup begitu kencangnya hingga diri ini sedikit goyang
tertiup desir angin. Sampailah saya di Semarang dan bersiap menghadiri acara di
kantor BEM FMIPA. Jujur, saya masih malu melihat kakak-kakak yang ada di BEM
FMIPA karena saya waktu itu menangis saat dilitsus. Sosialisasi berlangsung
lancar dan saya berada di Departemen C; Departemen PSDM bagian staff ahli External Character Building (ECB).
Subhanallah, karierku akan segera kurintis dan perubahan diri ini akan segera
terealisasi, amin ya Robb. Tidak sedikit agenda yang menanti dalam kepengurusan
satu tahun ke depan dan ini (Insya Allah) sudah kuniatkan dari awal jadi saya
harus bertahan dan berkembang dengan segala konsekuensi yang ada. Fungsionaris
yang terpilih ada 57 orang dari pendaftar 104 peserta dan pada litsus I surut
menjadi 74 peserta dan litsus II tinggallah menjadi 57 orang-orang terpilih
dari orang-orang pilihan.
Hari
ini, 26 Januari 2012 ada aksi membahas tentang “Pendidikan di Indonesia” dan
sebelumya hari ini pukul 08.00 WIB ada acara berkumpul di PKM MIPA demi membahas
masalah ini sebelum melancarkan aksi. Subhanallah, walau ini bukanlah aksi
pertama dalam kehidupan saya (karena sebelumnya saya pernah diajak kakak saya
untuk ber-aksi), tapi saya sangat antusias menantikan aksi pertama saya dalam
naungan Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan (AMPP). Finghting! Allahuakbar. Hidup Mahasiswa. Hidup Mahasiswa Indonesia.
Hidup rakyat Indonesia!
Sebelum
ber-aksi saya dan kawan-kawan berkumpul di C7 Unnes (Fakultas Ilmu Sosial) dan
melakukan persiapan-persiapan hingga sekitar pukul 09.30 WIB kami mulai aksi
kami. Subhanallah cuaca hari ini di Sekaran, Gunung Pati, Semarang. Rintik
hujan mulai membasahi sedari pagi dan saat aksi pun hujan tapi apalah arti ini.
Kami tetap semangat untuk aksi apapun yang terjadi selama diri ini masih diberi
kekuatan olehNya, ini hanya cobaan kecil saja karena masih lebih banyak
orang-orang di luar sana yang belum seberuntung kami. Jadi kami harus
memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia yang berhak mengenyam
dan menikmati pendidikan yang dapat dijangkau semua kalangan tanpa terkecuali.
Kami, Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan (AMPP) Insya Allah tidak akan surut
untuk memperjuangkan hak-hak kawan-kawan. Jangan merasa sendiri
saudara-saudaraku, karena masih ada kami yang sangat mempedulikan kalian.
Dukunglah kami untuk dapat melakukan kegiatan bermanfaat bagi kawan-kawan yang
mempunyai semangat juang untuk menuntut ilmu tetapi terbentur masalah ekonomi,
sungguh sangat disayangkan. Anak negeri tidak memulai dan melanjutkan
pendidikan formal yang menjadi haknya karena masalah ekonomi yang membelit
mereka, karena mereka dilahirkan dari sepasang manusia yang katakanlah kurang
mampu ekonominya. Jangan bersedih dan menyalahkan keadaan ekonomi orang tua,
karena sebenarnya mereka juga pasti memperjuangkan anak-anaknya untuk tetap
dapat mengenyam pendidikan setinggi-tigginya. Walau masih ada-ada saja yang
memperjual-belikan bangku pendidikan sehingga tidak jarang orang pinggiran
(read: orang ekonomi rendah) yang sebenarnya pemikirannya cerdas posisinya
dapat digeser dengan mulusnya oleh anak orang berduit yang otaknya datar-datar
saja. Pernahkah saudara-saudaraku mendengar, melihat, dan mengetahui
masalah-masalah seperti ini? Lantas siapa yang dapat mempertanggungjawabkan
semua ini? Siapa yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat pinggiran ini?
Aksi
yang katanya bapak yang terhormat di depan rektorat tadi adalah sebuah kegiatan
mahasiswa yang tidak intelektual, tidak berdampak, dimotori oleh oknum/oknum
atau parpol tertentu/pihak-pihak tertentu (maaf, asal tahu, niat kami [Insya
Allah] ikhlas memberi dan berkontribusi) dan katakanlah hanya membuang-buang
waktu, tapi apakah benar seperti itu? Beliau yang terhormat berkata bahwa
alangkah lebih baiknya bila mengirimkan surat disertai bukti-bukti menguatkan
tentang masalah-masalah pendidikan di Indonesia ke Menteri Pendidikan atau
kepada Presiden, atau dapat melaksanakan forum diskusi yang mendatangkan pakar
yang ahli di bidangnya. Apakah cara-cara seperti itu yang dikatakan cara
intelektual? Mari kita sedikit menoleh ke belakang dan mencermatinya. Tahun
1998 dengan cara bagaimana waktu itu Presiden Soeharto turun dari tahtanya. Apa
dengan diskusi akbar yang dilakukan para petinggi negara? Atau kesepakatan para
pemuka agama? Atau dengan diskusi dan jejak pendapat yang dilakukan para
pelajar di nusantara? Tidak dengan kesemuanya! Presiden Soeharto kala itu
sukses lengser dengan AKSI yang
dilakukan para mahasiswa seluruh nusantara. Lantas sekarang, dapatkah aksi
turun ke jalan dikatakan sebagai hal yang tidak
intelektual dan tidak membuahkan hasil? Sebainya alangkah baiknya
memikirkan lagi kata-kata dan pernyataan itu.
Aksi
dilakukan dari C7 menuju simpang 7 dan puncaknya di depan rektorat Unnes. Tapi,
aksi kali ini gagal karena bapak PR3 tidak berkenan membubuhkan tanda tangannya
di tempat yang sudah kami persiapkan sebagai simbolitas menolak biaya
pendidikan yang makin menjulang ke langit-langit, makin mahal. Kami menyudahi
aksi setelah pukul 10.30 WIB. Kita lanjukan perjalanan sampai ke depan perpus
pusat dan melakukan pengkajian tentang aksi hari ini sembari berteduh karena
hujan saat itu cukup deras. Saya dan kawan-kawan kembali ke markas (hehehehe)
dan kembali mengkaji tentang aksi hari ini yang dapat dikatakan gagal. Ini
pembelajaran bagi kami untuk aksi-aksi hebat selanjutnya. Doakan untuk
kesuksesan kami pada umumnya dan saya pada khususnya. Saudara-saudaraku, kami
akan selalu memperjuangkan hak-hak kalian sesuai apa yang tertera dalam UU
pasal 31.
Berikut
saya paparkan selebaran apa yang dipublikasikan dalam aksi hari ini.
KAMPUSKU,
KAMPUS RAKYAT
Pendidikan
adalah hak semua rakyat Indonesia. Secara tegas Undang-Undang kita mengaturnya
di pasal 31. Bukan saja untuk mereka yang berharta, bukan juga untuk mereka
yang dekat dengan kekuasaan, tapi, sekali lagi, untuk semua. Kini, banyak
sahabat-sahabat kita di luar sana yang potensial, mereka pintar secara
intelektual dan mapan secara emosi namun terancam tidak bisa mengenyam
pendidikan [hanya] dikarenakan mereka tidak mempunyai uang. Kasus seperti
anak-anak Banten cukup menjadi bukti kesungguhan mereka untuk mencari ilmu.
Padahal, daripada kita, mereka mungkin lebih punya niat untuk belajar, lebih
siap untuk bekerja keras dan tentu, lebih punya visi untuk memperbaiki kondisi
negara ini. Karena mereka juga pernah merasakan kondisi yang juga dirasakan
masyarakat marginal di negeri ini.
Beberapa
lembaga pendidikan baik sekolah maupun kampus kini saling berlomba menaikkan
biaya masuk beserta dengan sumbangan-sumbangannya dengan dalih peningkatan
kualitas pendidikan. Namun begitu, acapkali naiknya biaya ini tidak diikuti
kejelasan penggunaan dananya. Kurang ada transparansi ini menyebabkan adanya
potensi penyelewengan dana oleh pihak-pihak tertentu dalam sebuah lembaga.
Dan
kini, kami yang terhimpun atas nama Aliansi
Mahasiswa Peduli Pendidikan denagn segala pemikiran, bersikap:
- Berusaha
mengembalikan hak rakyat untuk memperoleh PENDIDIKAN YANG TERJANGKAU,
- secara
tegas menolak pendididkan mahal tanpa ada KEJELASAN TRANSPARANSI
PENGGUNAAN DANA,
- MENOLAK
SEGALA BENTUK KAPITALISASI PNDIDIKAN.
Semarang,
26 Januari 2012
KOORDINATOR
MAHASISWA
AMARULLOH
Alhamdulillah
agenda hari ini sukses. Selanjutya beralih ke agenda pada hari Jumat, 27 Januari
2012 yaitu Kongres Keluarga Mahasiswa oleh DPM dan tugas BEM adalah pada LPJ.
Kongres dilangsungkan di PKMU lantai 2 Unnes yang rencananya berlangsung dari
pukul 07.00 WIB-21.00 WIB. Saipkan yang terbaik. Semangat!
Jumat
27 Januari, saya menghadiri Kongres Keluarga Mahasiswa FMIPA Unnes. Kongres
dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dan saya pulang sekitar pukul 21.00WIB
(lantaran mengantuk, jujur). Tidak lama setelah saya sampai di kos, listrik
padam dan saya mendapat kabar bahwa kongres ditunda dan dilanjutkan kembali
pada Sabtu, 29 Januari 2012 di gedung D1 102, Unnes dimulai sekitar pukul 08.30
WIB. Saya tidak dapat banyak bercerita tentang kongres ini, yang jelas teramat
sangat luar biasa capeknya.
Bersambung,
ingat masih bersambung dan belum tamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar