Assalamualaikum
wr.wb.
Manusia,
ya, saya juga manusia.
Tempat
khilaf dan dosa.
Ya
ngga sih?
Setiap
hari, berapa kata yang terucap, berapa kalimat yang terangkai, berapa macam
intonasi yang dipakai dalam berucap. Sungguh, lisan itu sangat
rawan untuk mencetak dosa. Astagfirullah.
Perlu
diketahui, sakit flu mudah diobati dengan banyak minum air putih, atau
istirahat total di ranjang, bisa juga dengan meminum obat. Tapi, bagaimana
dengan sakit hati yang disebabkan oleh lisan yang tajamnya melebihi pedang
tertajam di dunia ini? Ibarat lain, ketika ada jalan yang berlubang, walaupun
berdiameter kecil, ketika hendak ditutup dengan semen atau aspal yang baru,
bisakah jalan yang berlubang itu tadi bisa benar-benar rata layaknya sedia
kala? Tuing-tuing, mikir kan? :) . Ini adalah ibarat hati yang tersakiti lisan
yang tanpa kontrol.
Tapi,
sebagai manusia kita patut bersyukur padaNya. Allah menganugerahkan kepada kita
ingatan yang terbatas sehingga kita bisa LUPA. Coba kalau kita tidak lupa, wah
wah, membahayakan. Ya, walaupun sebagai manusia biasa, tidaklah mudah melupakan
rasa sakit akibat digores atau dicabik-cabik hatinya. Mau tau obatnya. Ingat
kebaikannya dan jangan ingat keburukannya. Kembali refleksi diri kita, kenapa
kita sampai sakit hati, apa yang telah kita lakukan pada orang yang menggores
hati kita. Dan kembali dekatkan diri kita padaNya. Ya, semoga efektif.
Wassalamualaikum
wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar