HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]

HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Semoga blog ini mendatangkan manfaat untuk saudara. Annyeonghaseyo. Korea Selatan, tunggu aku menyapamu

Kamis, 02 Mei 2013

Pengemis menurut Islam

Assalamualaikum wr. wb.

Pengemis.
Bagaimana sikapmu ketika melihat pengemis? Iba? Risih? Mendoakan? Menguimpat? atau apa?

Sudah lama ingin membahas ini, tapi baru ada kesempatan menulis hari ini. Kalau saya bertemu dengan pengemis, sesuai pesan ummi, "lebih baik jangan kasih uang ke pengemis yang secara fisik mereka masih kuat untuk bekerja selain mengemis, berilah kalau yang mengemis itu orangnya sudah benar-benar tua. Kadang, pengemis-pengemis yang masih bugar-bugar fisiknya ini malah jauh lebih kaya secara meteri dari kita, setiap hari makan enak karena setiap makan harus dengan lauk daging, seperti tetangganya satu kampung mba SSSS itu lho, yang jadi pengemis, tapi setiap hari makannya daging, hewan ternaknya juga banyak. Malah mereka itu menjadikan ngemis sebagai pekerjaan/matapencaharian". Begitu kurang lebih pesan ummi.

Aku setuju dengan ummi. Ya, menurutku mengemis sekarang atau bahkan dari dulu, sudah sejak lama sudah dijadikan sebagai mata pencaharian. Tapi yang kutanyakan, kenapa mereka tidak malu? Mau ditaruh mana coba mukanya, modal menjulurkan tangan dan mengejar-ngejar setiap orang yang ditemuinya untuk dimiantai bantuan. Dipikiranku, apa iya mereka benar-benar tidak mampu? Apa iya kalau mereka benar-benar tidak mampu akan mau dan tidak malu untuk "turun ke jalan" meminta-minta kepada setiap orang yang ditemuinya? yang membuatku makin miris dan ironis, kenapa mereka-mereka memakai penutup kepala. Astagfirullah. Ini salah satu yang memotivasiku untuk menjadi orang kaya.

Hatiku tak tergerak ketika melihat pengemis yang berfisik segar bugar tapi menghalalkan cara mengemis untuk mendapat rezeki. Malah, hati ini miris ketika melihat semagat juang anak-anak kecil atau bapak-bapak renta yang menjual jasa dengan cara menyemir sepatu, menjual jajanan asongan, bahkan mengamen. Kasian mereka. Ya Allah, berilah kehidupan yang lebih baik pada mereka ya Allah, kepada saya juga, anda juga, kami semua yang menghambakanMu ya Allah.

Tidak jarang ketika makan siang di warung makan di sekitar kampus, mulai dari gerbang keluar kampus sampai ketika duduk menunggu dan menghabiskan makanan, sudah berapa banyak pengemis-pengemis bertubuh bugar meneghampiri saya dan teman-teman. Katanya: "mba, sedekahipun mba......" [dengan nada suara dan mimik wajah memelas penuh harap]. Ya Allah, ini bukan potret Islam ya Allah. Melihat kondisi seperti ini sebenarnya saya ingin sekali mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengemis seperti ini, diantaranya: kenapa memilih untuk mengemis ? apa tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan?

Menurutku, mengapa para pengemis berbadan tegar ini memilih untuk menjadi pengemis adalah, hanya dengan menjulurkan tangan, buang rasa malu, pasang tampang memelas, keluarkan suara tak berdaya, mereka bisa mendapatkan uang yang fantastis jumlahnya. Nauzubulah.

Lantas, bagaimana pandangan Islam tentang pengemis, bolehkah menjadikan mengemis sebagai pekerjaan utama? bagaimana hukum memberi sedekah kepada pengemis. Mari kita simak yang berikut ini.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا زَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sepotong daging pun di wajahnya.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallah ‘anhu, ia berkata: Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ
Barangsiapa meminta-minta kepada manusia harta mereka untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya dia hanyalah  sedang  meminta  bara  api. Maka  hendaknya  dia  mempersedikit  ataukah memperbanyak.”

Diriwayatkan dari Hubsyi bin Junaadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ
Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api.”


Sahabat Qabishah bin Mukhariq Al-Hilali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا قَبِيْصَةُ، إِنَّ الْـمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ : رَجُلٍ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُوْمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ : لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ ، فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْش ٍ، –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْـمَسْأَلَةِ يَا قَبِيْصَةُ ، سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا.
Wahai Qabishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: Seseorang yang menanggung beban (hutang orang lain, diyat/denda), ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti. Dan seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup. Dan seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram”.


Jadi bagaimana ini saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah, bagaiman sikap saudara ketika bertemu dan dikejar-kejar sama pengemis? Semoga Allah selalu melindungi kita. Dan bagi pengemis-pengemis, semoga mendapatkan pekerjaan lain yang diridhoi Allah, amin.


Semoga bermanfaat dan bisa menjadikan perenungna bagi kita.



Wassalamualaikum. wr. wb.



Tidak ada komentar: