HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]

HANOK_rumah ku kelak [amin ya ALLAH]
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Semoga blog ini mendatangkan manfaat untuk saudara. Annyeonghaseyo. Korea Selatan, tunggu aku menyapamu

Rabu, 11 Januari 2012

Hari Gini Kagak Tahu Tujuan Hidup?

Bismillahirrahmanirrahim.
Ujian Akhir Semester 1 tinggal menghitung hari, usia 18 tahun pun segera berakhir beberapa jam lagi. Hasrat menulis tidak dapat terbendung lagi.
Al-‘Asr merupakan surah ke-103 terdiri dari 3 ayat; Makkiyyah.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
  1. Demi masa.
  2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
  3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Sederhanakah? Setiap orang mempunai penilaian yang berbeda.
Pernahkan mereleksasikan APA TUJUAN HIDUP DI DUNIA INI? Bukankah untuk meraih surgaNya? Tempat yang menjadi tujuan akhir semua umat Muslim? Adakah yang tidak menginginkan berada di surgaNya? Jika ada yang menolaknya, peru dipertanyakan untuk apa tujuan hidupnya? Lantas sudahkah keseharian dalam menjalani hidup ini mencerminkan jalan yang ditunjukkan padaNya untuk meraih surgaNya? Orang lain tidak akan pernah tahu dan dapat mengukur tingkat kegagalan keberhasilan itu, hanya diri sendirilah yang dapat mengetahuinya. Tentu atas izinNya.
Sudah berapa lama hidup dan menjalani kehidupan di dunia ini? Sudah berapa banyak biaya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dari lahir sampai hari ini? Apa prestasi yang sudah diraih? Apa yang sudah diberikan kepada orang lain? Hal apa yang sudah diperbuat untuk membela agamaNya? Sudahkah tingkah polah dari terlahir ke dunia ini sampai hari ini mencerminkan agama yang diridhoiNya? Innalillah. Astaughfirullah. Subhanallah. Alhamdulillah. Insya Allah. Allahuakbar. Jawaban yang bervariatif.
Sudahkah mendapat hasil yang terbaik? Bagaimana rapor yang didapatkan? Subhanallah.
Sekiranya saya mulai tersadar sedikit demi sedikit tentang semua ini, ini masuk akal, logis, nyata, jauh dari kata fana.
Bangun tidur, sholat malam jika terbangun, membaca beberapa ayatNya, jika kuat tetep terjaga, tetapi tidak jarang terlelep kembali, sholat Subuh, kantuk masih enggan menyingkir dan ala hasli kembali terelap, bangun, nonton acara tv (I love korean chanel and i like more about korean, really love korean wave), mandi, sholat Dhuha, sarapan, nonton tv+online, sholat Dhuhur, nonton tv, ketiduran, nonton tv, sholat Asar, nonon tv lagi, mandi, melanjutkan nonton tv, sholat Maghrib, bersenda gurau bersama saudara, makan, sholat Isya, nonton tv tidak terlupakan, tidur.
Sungguh, baru tersadar betapa mencengangkannya jadwal harian ini. Luar biasa dahsyatnya. Korean wave begitu merasuki jiwa ini. Saya jauh lebih suka di rumah mengakrabi Korean wave daripada hanya sekedar keluar rumah malam-malam hanya untuk nongkrong membicarakan hal-hal yang tidak berguna, nongkrong di pertigaan jalan hanya untuk membicarakan lawan jenis, menghabiskan banyak waktu untuk menceritakan kegundahan mengenai hubungan dengan lawan jenis. Tapi, betapa tidak jauh beda terpuruknya orang-orang seperti saya yang mendedikasikan diri untuk memantau perkembangan k-wave denagan orang-orang yang gemar keluar rumah sampai lupa waktu dan asyik membicarakan lawan jenis tanpa keraguan sedikitpun. Sama-sama membuang-buang waktu yang diberikan padaNya untuk hal-hal yang tidak bermutu. Pikirkan? Bagaimana kpopers memimpikan dapat pergi ke korea dengan uang hasil kerjanya sendiri jika hanya berdiam memandangi idolanya di layar kaca tanpa ada tindakan untuk mewujudkan mimpinya. Bagaiman mungkin juga kegiatan nongrong-nongrong dapat menjadikan kaya jika hanya membual tanpa kepastian. Berbenah, perlu adanya. Apakah kesemua ini dapat menjamin kecerdasan intelektual yang dapat berkembang dengan pesat? Dapatkah menambah kecerdasan? Dapatkah kelak menjadi penolong di akhir zaman? Dapatkan mempertebal pundi-pundi keuangan? Kesadaran dan niat yang timbul dari pikiran, hati, perasaan, naluri serta keinginan adanya perubahan yang dapat menyadarkan orang sampai ke tititk ini. Jika kesemua kebaikan ini hanya timbul dari luar diri sendiri, tidak akan menjamin bahwa kelak timbul adanya perubahan dari dalam diri. Kesadaran diri sendiri adalah kuncinya.
Saya sendiri yang dapat merubah diri saya atas izinNya dan kalian hanya menjadi batu pijakan saya, bukan pula kalian yang merubah saya. Tapi perubahan pada saya ini terlaksana karena ada niat dan kemauan yang timbul dari kesadaran pribadi diri saya.
Kimia jalan dunia yang saya pilih untuk dapat mewujudkan mimpi saya menginjak Korea. Islam yang menjadikan saya tetap di jalanNya dan tujuan akhir saya adalah meraih surgaNya.
Niat berubah. Tidak lagi korean wave yang mendominasi jadwal harian, tapi Al-Quran, ibadah, kimia yang akan mendominasi jadwal keseharian yang baru. Perubahan harus segera diakukan, dengan mengingat untuk apa hidup dan apa tujuan akhir dalam hidup ini.
Tahun 2011 belum dapat dikatakan berhasil, usia 18 belum ada yang namanya pendewasaan.
Memperhatikan kakak kelas yang dianggap berwajah seperti Lee Seung Gi oppa.
Mengagumi cowok yang “alim”versi saat masih tersesat.
Terlibat skandal virus merah jambu dengan teman.
Menagis untuk hal-hal yang tidak bermutu, seperti merasa dikecawakan denagn teman yang dirasa spesial, dll.
Permusuhan
Memutus silaturrahmi untuk alasan yang tidak relefan.
Mendiamkan saudara seiman tanpa alasan yang masuk akal.
Membicarakan cowok.
Mengidamkan cowok yang dianggap alim.
Memikirkan hal-hal yang jauh dari kebermanfaatan hakiki.
Bersahabat dengan setan.
Menghabiskan banyak waktu karena demam k-wave.
Menyukai dan menaruh perasaan lebih pada orang yang terserang virus k-wave stadium akhir. (mian)
Menyukai dan kagum orang yang tidak sadar akan tujuan hidupnya.
Menyukai dan menaruh hati orang yang tidak memprioritaskan agamanya.
Dan kekhilafan-kekhilafan lainnya.
Memulai dengan:
Berdoa.
Belajar.
Tidak ada kata cowok, yang ada dan dibutuhkan adalah seorang ikhwan.
Menebarkan salam diantara saudara-saudara.
Perbanyak senyum ikhlas.
Dll.
Insya Allah dunia akhirat akan berjalan baik. Amin ya Robb. Saranghaeyo. I Love U. Aku cinta kamu. Aku tresno awakmu.
Sedikit curahan hati. Sekarang saya tidak mau memikirkan dan membuang air mata hanya untuk seorang lelaki yang dengan suksesnya mengacaukan pikiran saya. Saya tidak butuh laki-laki seperti itu, yang saya butuhkan adalah ikhwan sejati. Bukan laki-laki yang mengatakan saranghaeyo karena saya baik, perhatian, dan apalah bualannya (denagn kata lain jika semua hal-hal itu dianggap olehnya surut, pudar, bahkan hilang dari diri saya berarti dia tidak menyukai saya lagi), tapi yang saya butuhkan adalah seorang ikhwan yang menyukai dan mencintai saya karena ALLAH. Subhanallah. Waktu itu pasti akan datang. Itu janji Allah. Jadi buat apa menyesal karena hubungan yang berakhir buruk dengan seorang cowok/laki-lagi, sekarang itu bukan masalah, berubahlah menjadi ikhwan. Sungguh sejatinya ikhwan yang terkeren diantara cowok, pria, dan laki-laki.
Sungguh, pertolongan Allah pasti akan datang menghampiri. Subhanallah.
Insya Allah ini bermanfaat. Terimakasih anda telah menginspirasi saya sehingga dapat menghasilkan karya yang seperti ini, dan semuanya saja. Ghamsahamnida.
Alhamdulillahirobbilalamin.

Tidak ada komentar: