Bismillahirrahmanirrahim.
Ujian
Akhir Semester 1 tinggal menghitung hari, usia 18 tahun pun segera
berakhir beberapa jam lagi. Hasrat menulis tidak dapat terbendung
lagi.
Al-‘Asr
merupakan surah ke-103 terdiri dari 3 ayat; Makkiyyah.
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
- Demi masa.
- Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
- kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Sederhanakah?
Setiap orang mempunai penilaian yang berbeda.
Pernahkan
mereleksasikan APA TUJUAN HIDUP DI DUNIA INI? Bukankah untuk meraih
surgaNya? Tempat yang menjadi tujuan akhir semua umat Muslim? Adakah
yang tidak menginginkan berada di surgaNya? Jika ada yang menolaknya,
peru dipertanyakan untuk apa tujuan hidupnya? Lantas sudahkah
keseharian dalam menjalani hidup ini mencerminkan jalan yang
ditunjukkan padaNya untuk meraih surgaNya? Orang lain tidak akan
pernah tahu dan dapat mengukur tingkat kegagalan
keberhasilan itu, hanya diri sendirilah yang dapat mengetahuinya.
Tentu atas izinNya.
Sudah
berapa lama hidup dan menjalani kehidupan di dunia ini? Sudah berapa
banyak biaya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dari
lahir sampai hari ini? Apa prestasi yang sudah diraih? Apa yang sudah
diberikan kepada orang lain? Hal apa yang sudah diperbuat untuk
membela agamaNya? Sudahkah tingkah polah dari terlahir ke dunia ini
sampai hari ini mencerminkan agama yang diridhoiNya? Innalillah.
Astaughfirullah. Subhanallah. Alhamdulillah. Insya Allah.
Allahuakbar. Jawaban yang bervariatif.
Sudahkah
mendapat hasil yang terbaik? Bagaimana rapor yang didapatkan?
Subhanallah.
Sekiranya
saya mulai tersadar sedikit demi sedikit tentang semua ini, ini masuk
akal, logis, nyata, jauh dari kata fana.
Bangun
tidur, sholat malam jika
terbangun,
membaca beberapa ayatNya, jika kuat tetep terjaga, tetapi tidak
jarang terlelep kembali, sholat Subuh, kantuk masih enggan menyingkir
dan ala hasli kembali terelap, bangun, nonton acara tv (I love korean
chanel and i like more about korean, really love korean wave), mandi,
sholat Dhuha, sarapan, nonton tv+online, sholat Dhuhur, nonton tv,
ketiduran, nonton tv, sholat Asar, nonon tv lagi, mandi, melanjutkan
nonton tv, sholat Maghrib, bersenda gurau bersama saudara, makan,
sholat Isya, nonton tv tidak terlupakan, tidur.
Sungguh,
baru tersadar betapa mencengangkannya jadwal harian ini. Luar biasa
dahsyatnya. Korean wave begitu merasuki jiwa ini. Saya jauh lebih
suka di rumah mengakrabi Korean wave daripada hanya sekedar keluar
rumah malam-malam hanya untuk nongkrong membicarakan hal-hal yang
tidak berguna, nongkrong di pertigaan jalan hanya untuk membicarakan
lawan jenis, menghabiskan banyak waktu untuk menceritakan kegundahan
mengenai hubungan dengan lawan jenis. Tapi, betapa tidak jauh beda
terpuruknya
orang-orang seperti saya yang mendedikasikan diri untuk memantau
perkembangan k-wave denagan orang-orang yang gemar keluar rumah
sampai lupa waktu dan asyik membicarakan lawan jenis tanpa keraguan
sedikitpun. Sama-sama
membuang-buang waktu yang diberikan padaNya untuk hal-hal yang tidak
bermutu.
Pikirkan? Bagaimana kpopers memimpikan dapat pergi ke korea dengan
uang hasil kerjanya sendiri jika hanya berdiam memandangi idolanya di
layar kaca tanpa ada tindakan untuk mewujudkan mimpinya. Bagaiman
mungkin juga kegiatan nongrong-nongrong dapat menjadikan kaya jika
hanya membual tanpa kepastian. Berbenah, perlu adanya. Apakah kesemua
ini dapat menjamin kecerdasan intelektual yang dapat berkembang
dengan pesat? Dapatkah menambah kecerdasan? Dapatkah kelak menjadi
penolong di akhir zaman? Dapatkan mempertebal pundi-pundi keuangan?
Kesadaran
dan niat yang timbul dari pikiran, hati, perasaan, naluri serta
keinginan adanya perubahan yang dapat menyadarkan orang sampai ke
tititk ini.
Jika kesemua kebaikan ini hanya timbul dari luar diri sendiri, tidak
akan menjamin bahwa kelak timbul adanya perubahan dari dalam diri.
Kesadaran diri sendiri adalah kuncinya.
Saya
sendiri yang dapat merubah diri saya atas izinNya dan kalian hanya
menjadi batu pijakan saya, bukan pula kalian yang merubah saya. Tapi
perubahan pada saya ini terlaksana karena ada niat dan kemauan yang
timbul dari kesadaran pribadi diri saya.
Kimia
jalan dunia yang saya pilih untuk dapat mewujudkan mimpi saya
menginjak Korea. Islam yang menjadikan saya tetap di jalanNya dan
tujuan akhir saya adalah meraih surgaNya.
Niat
berubah. Tidak lagi korean wave yang mendominasi jadwal harian, tapi
Al-Quran, ibadah, kimia yang akan mendominasi jadwal keseharian yang
baru. Perubahan harus segera diakukan, dengan mengingat untuk
apa hidup dan apa tujuan akhir dalam hidup ini.
Tahun
2011 belum dapat dikatakan berhasil, usia 18 belum ada yang namanya
pendewasaan.
Memulai
dengan:
Berdoa.
Belajar.
Tidak
ada kata cowok, yang ada dan dibutuhkan adalah seorang ikhwan.
Menebarkan
salam diantara saudara-saudara.
Perbanyak
senyum ikhlas.
Dll.
Insya
Allah dunia akhirat akan berjalan baik. Amin ya Robb. Saranghaeyo. I
Love U. Aku cinta kamu. Aku tresno awakmu.
Sedikit
curahan hati. Sekarang saya tidak mau memikirkan dan membuang air
mata hanya untuk seorang lelaki yang dengan suksesnya mengacaukan
pikiran saya. Saya tidak butuh laki-laki seperti itu, yang saya
butuhkan adalah ikhwan sejati. Bukan laki-laki yang mengatakan
saranghaeyo
karena saya baik, perhatian, dan apalah bualannya
(denagn kata lain jika semua hal-hal itu dianggap olehnya surut,
pudar, bahkan hilang dari diri saya berarti dia tidak menyukai saya
lagi), tapi yang saya butuhkan adalah seorang ikhwan yang menyukai
dan mencintai saya karena ALLAH. Subhanallah. Waktu itu pasti akan
datang. Itu janji Allah. Jadi buat apa menyesal karena hubungan yang
berakhir buruk dengan seorang cowok/laki-lagi, sekarang itu bukan
masalah, berubahlah menjadi ikhwan. Sungguh sejatinya ikhwan yang
terkeren diantara cowok, pria, dan laki-laki.
Sungguh,
pertolongan Allah pasti akan datang menghampiri. Subhanallah.
Insya
Allah ini bermanfaat. Terimakasih anda telah menginspirasi saya
sehingga dapat menghasilkan karya yang seperti ini, dan semuanya
saja. Ghamsahamnida.
Alhamdulillahirobbilalamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar