-->
Masa lalu bukanlah untuk dilupakan dan dihilangkan tanpa jejak di dalam pikiran, hati, dan perasaan. Tapi masa lalu itu untuk dipelajari agar tidak malakukan kesalahan dan hal-hal lain yang saat di masa lalu itu tidak mendatangkan kebermanfaatan. Jika menghilangkan kejadian-kejadian di masa lalu itu, bukan tidak mungkin kejadian-kejadian kala itu akan sama dan terus terulang lagi di masa datang. Kenapa hal ini terjadi? Karena kejadian di masa lalu itu telah benar-benar dihilangkan, sehingga di masa kini dan masa datang tidaklah dapat mengingat apa yang harus dihindari dan dibenahi. Maka dari itu jangan lupakan dan hilangkan masa lalu, tapi jadikan itu semua sebagai pembelajaran dan modal awal untuk berubah untuk masa kini yang lebih baik.
Bukankah
tidak jarang hal ini terjadi. Disaat hendak melupakan bayangan yang ditimbulkan
karena dikuasai oleh nafsu setan yang kemarin-kemarin menggiring diri ini ke
dalam perbuatan yang tidak mencerminkan kualitas diri. Ehh ada-ada saja
kendalanya, nah disinilah iman dan niatan untuk berubah pun sedang dalam tahap
uji coba bila hal ini datang menyapa. Hal ini misalnya, seseorang yang dahulu
pernah singgah menempati celah kosong di dalam dirimu dan disaat ingin
melupakan sosok itu karena sudah tersadar bahwa hal-hal itu tidak membawa
kebermanfaatan tanpa disangka-sangka dengan mendadak dia muncul lagi di dekat
diri ysng hendak berubah. Disinilah komitmen untuk berubah diuji. Apa niatan
dan janji untuk berubah ini benar-benar ikhlas dan merupakan tekad bulat yang
tidak dapat diganggu gugat ataukah hanya ucapan keinginan berubah yang hanya di
angan-anagn dan saat godaan datang menyapa maka runtuhlah niatan untuk berubah
ke jalan lurus yang sudah direncanakan dan ditargeetkan. Bila yang terjadi
adalah belum dapat menahan dia yang kembali menyapa dan melambai-lambai, maka
niat pun perlu direvisi dan di up date
kembali agar lebih kuat dan tahan banting. Install ulang, reload, refresh,
restart. OK! Sipppp....
Misal
lagi, ini dari sisi saya. Saya kuliah di Semarang. Saat hendak pulang ke Salatiga
saya membawa buku hampir satu tas penuh yang renacana dan niatan saya saat di
Semarang, saya akan membaca buku-buku itu saat berakhir pekan di Salatiga. Tapi
apakah dapat berjalan sesuai rencana saudara-saudaraku sekalian? Ya jelas dong.
Tentu! Betul sekali. Belum terlaksana, karena di akhir pekan itu saya terlalu
larut dan asyik menyaksikan penampilan para penghibur dari negeri gingseng yang
ditayangkan secara live di chanel KBS
World dan petangnya saya menyaksikan laga drama yang menarik hati ini untuk
menyimak kisahnya yang juga masih di chanel yang sama. Malamnya menyaksikan chart yag sedang booming di chanel global, yaitu Arirang. Haduh-haduh lantas kapan
membuka buku dan belajar? Saat hendak kembali ke Semarang barulah buku-buku itu
dibuka dan sekedar hanya dibaca beberapa saat tanpa sempat memehami maknanya.
Miris. Mulai sekarang akan kuulang niat dan tujuannya untuk hasil yang lebih
baik. Amin.
Ini
ceritaku, apa ceritamu?
Betapa
lemahnya diri ini. Tidak ada apa-apanya dibandingkan engkau ya Robb. Cinta
diatas segala cinta hanyalah bercinta denganMu wahai Allah swt dan
kesalahan-kesalahan timbul bukanlah dariMu yang Maha Sempurna tapi itu semua
datangnya dari diri ini yang merupakan makhluk tempat kesalahan berasal, manusia.
Wassalamualium wr. wb.
Wassalamualium wr. wb.
Pembelajaran baru ini kutulis setelah Syuro’ Akbar; Safana binti Hatim kamar no.5; pukul 20.00
WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar